Menapaki Teluk Tersembunyi, Tempat Mandi Para Bidadari

          Malang. Siapa yang tak kenal Malang? Kota dengan wisatanya yang lengkap. Oleh-olehnya yang beragam. Suasananya yang adem ayem. Membuat siapa saja ingin kembali kesana. Seakan tak ada habisnya keindahan alam yang disajikannya.
          Jika di kota kita mendapatkan gemerlap kemeriahan, maka jauh di sudut desanya kita bisa mendapatkan ketenangan yang hakiki. (cielah..) Tentu kalian sudah tak asing lagi dengan pantai-pantai di sisi selatan Malang. Pantai Selatan memang begitu menakjubkan karna keindahannya yang sarat akan misteri. Semilir anginnya, deburan ombaknya seolah tak pernah gagal menarik perhatian para pecinta alam.
          Beberapa tahun terakhir bermunculan nama-nama pantai di Malang selatan yang sebelumnya tak terkenal hingga sekarang mulai hits. Salah satunya Pantai Mbehi. Kalian pernah dengar? atau pernah kesana? Di sana ada apa? Di sana ada sebuah teluk tersembunyi, semacam tempat mandi para bidadari. 


          Baiklah kalian yang berjiwa petualang pasti tertantang dong untuk menjelajah tempat tersembunyi kayak gini. Namanya Teluk Bidadari, letaknya ada di balik tebing Pantai Mbehi. Nah Pantai Mbehi sendiri lokasinya ada di desa Bandungrejo, Bantur, Malang.

Di manakah itu? 
          Kecamatan Bantur, salah satu desa di selatan kabupaten Malang yang menyimpan beberapa pantai cantik, termasuk Pantai Mbehi ini. Bagaimana menuju kesana? Sebenernya ada beberapa jalan untuk menuju kesana, cuman biasanya aku pilih yang tercepat, termudah, dan gampang diinget hehe, nih.

.

          Tuh, jadi dari kota kalian lewat Gondanglegi aja biar gak muter-muter. Jalannya gampang kan cuman lurus aja. Biasanya ada plakat hijau nunjukin arah Pantai Balekambang, itu patokannya. Kalau belum hafal jalan ke pantai, dan mau buka GPS, saran sih jangan sebutin pantai tujuan kalian apalagi kalau masih asing. Soalnya kalian bakal ditunjukin rute tercepat menurut map alias jalan pintas dan kalian bakal dilewatin perkampungan yang jalannya masih makadam (berbatu-batu), berlubang, bikin tambah lama.
          Nah kalau kalian udah sampai di Jalur Lintas Selatan, ada pertigaan disana. Yang kalau lurus ke arah Pantai Balekambang, kiri ke arah Pantai Bajul Mati, kanan ke arah Pantai Kodang Merak. Ambil kanan soalnya satu lokasi sama Kondang Merak.

Perjuangan dimulai..
          Terakhir kesana pembangunan JLS masih otw rampung untuk yang arah ke Goa Cina. Sedangkan yang ke arah Mbehi, sabar ya kalian harus melewati jalur yang soswit :D


          Sepanjang 5km kita disuguhi jalanan berbatu, berkerikil, makadam, tanah liat yang kalau pas musim hujan penampakannya seperti pada gambar di atas. Itu kali pertama aku kesana. Dan kali ini aku coba pas musim kemarau. Waktu yang seharusnya ditempuh setengah jam jadi dua kali lipat. Tapi ya ini seninya, namanya juga mbolang yakan? :D
          Setelah kita berlelah-lelahan dengan jalan soswit tadi sampailah kita di pintu masuk pantai. Ada dua loket disini, di depan loketnya Kondang Merak. Sedangkan kita pilih belok kanan menuju loket Pantai Selok. Loh kok Pantai Selok? Iya. Ini bonus pertama buat kalian karna udah pegel-pegelan tadi hahay. Jadi disini kalian akan menikmati beberapa pantai sekaligus. Pantainya apa aja? Nanti kita bahas. Sekali jalan banyak pantai disinggahi asik kan?



Tiket masuknya berapa?
          Untuk tiket masuknya gak perlu khawatir meski ada banyak pantai disini tapi tiketnya sekali bayar kok. Cukup 5ribu rupiah per orang dan 3ribu rupiah untuk parkir motor (maaf mobil lupa). Tapi kalau ke Pantai Mbehi harus ditemenin guide. Biayanya 100ribu untuk maksimal 10 orang. Sayangnya kalau kalian pergi berdua atau bertiga, tetep 100ribu bayarnya jadi mending gabung aja sama rombongan lainnya. Kenapa pakai guide segala? Karna nanti kita bakal ngelewatin hutan lindung, naik turun tebing, plus di Pantai Mbehi itu sepi ombaknya gede pula. Jadi emang gak dibolehin kesana tanpa guide.

Fasilitasnya?
          Lagi-lagi tak perlu khawatir disini sudah banyak yang buka warung jual makanan dan ada di sepanjang pantai. Kalau gak salah sih 20an warung. Toilet pasti ada. Mushola juga ada. Dan buat kalian yang pengen ngerasain sensasi bermalam di pinggir pantai (waw..) disediakan area camping juga.


And here we go!
          Pantai pertama yang menyambut kita adalah  Pantai Ngentup. Lucu ya namanya. Berpasir putih yang lumayan lembut dan semilir angin yang sepoi-sepoi ditambah  lagi gradasi warna biru dan hijau yang tersaji di depan mata. MashaAllah..


          Lanjut ke sisi barat ada Pantai Banyu Meneng. Ombaknya tenang makanya dinamai Banyu Meneng (artinya air-diam/tenang). Di sisi baratnya lagi ada Pantai Selok. Di sekitar sini kalian bisa camping. Sungguh sayang pas kesini gak sempet ambil foto. Gara-gara pas mau otw Mbehi udah ketinggalan rombongan lah pas pulangnya udah capek banget huh!



          Tuh dilarang keras menangkap, membunuh, membawa satwa yang di dalam hutan lindung kalau gak didenda 100juta loh. Yang penting juga jangan buang sampah sembarangan! Itu bisa mengganggu habitat satwa. Mau kalau si satwa pindah ke rumah kalian?

          Oke setelah sampai di warung terakhir guide akan mengajak kalian menyusuri alas. Gak jauh kok kira-kira 500mtr setelahnya kalian akan sampai di pantai Kondang Sugu. Pantai ini bersembunyi di antara hutan. Tak terlalu lebar memang tapi cantiknya akan membuatmu terbius sesaat.


          Perlu dicatat ya. Sampah yang berserakan disekitar itu merupakan bawaan dari laut. Dari laut? Iya jadi kalau kita buang sampah di sungai, mereka mengalir dan bermuara di laut. Dari laut kembali lagi ke darat seperti ini. Emang bener ya hal apapun yang kita lakukan baik atau buruk suatu saat bakal balik lagi ke kita. Makanya plis sekali lagi kalau buang sampah ya ditempat sampah (kalau mantan.. eaa)



Ini travelmate aku, Fitri namanya alias Jul bersama guide kita. Lupa namanya bapak siapa hehe


Ini rombongan kita waktu itu. Mereka rame-rame dari Malang kota lah kita cuman berdua dari Surabaya :D
Bisa dilihat gambar diatas kita menuju hutan. Menaiki tebing lalu berjalan menyusuri hutan lindung.

               

Satu kilometer lebih dengan waktu tempuh 30 menit. Alhamdulillah gak pas musim hujan. Kalau musim hujan pasti bakal susah jalannya.

Dan taraaa
          Inilah dia tujuan kita, Pantai Mbehi. Atau disebut juga Rante Wulung. Rante= tempat tinggal/bersemayam, Wulung=burung Elang putih. Jadi dulu disini banyak ditemui burung Elang putih yang berterbangan di langit. Tapi sekarang sudah jarang ditemui. Kalau beruntung kalian akan bertemu satu atau dua ekor (mereka kemana ya). At least kalian akan berada di layaknya privat beach. Waktu itu cuman ada dua rombongan aja yang ada disana. Dijamin puas kalau mau lari-larian, foto-fotoan, atau gulung-gulung (loh?) atau hanya dengan duduk-duduk saja di pasir yang lembut, ditemani angin semilir dan hangat matahari,  melihat ombak saling beradu, menikmati indahnya ciptaan Tuhan apalagi kalau bersama pasangan duh syahdunya.. (no baper)




Wajib hati-hati yaa kalau main-main di Pantai Mbehi ini ombaknya gede soalnya (lihat gambar paling atas). Satu lagi yang akan jadi tujuan kita. Ini yang hobi berpetualang pasti mau banget. Apa? Kita cari Teluk Bidadari! 

Di sebelah mana Teluk Bidadarinya?
          Di sisi timur pantai Mbehi ini ada hutan lindung lagi. Kita harus menaiki tebingnya tapi gak harus masuk hutan lagi kok. Cuman di pinggirnya aja gak sampai 10menit juga udah kelihatan batu karang besar yang bisa kita jadikan spot foto dengan pemandangan lautan lepas. 

Nih kita harus turun pakai tali tampar kalau mau turun ke batu karangnya. Seru kan kayak berpetualang beneran wkwk.


Noh mereka lagi selfie. Tapi hati-hati ya jangan mundur-mundur dibelakang ombaknya gede dibawahnya ada batu karang. Denger cerita dari bapak guide, tahun lalu ada orang yang coba-coba mancing disini. Entah kronologinya kayak gimana tiba-tiba ada kabar dua orang keseret ombak dan tak bisa diselamatkan. Innalilahi..
Setelah puas main-main disini kalian bakal diajak turun lagi ke karang yang di bawahnya. Kalau gak diajak, ya ajakin guidenya. Tetep waspada jalannya sempit dan karangnya tajem.


Ini penampakan Teluk Bidadarinya. Mana bidadarinya? nih difoto bawah wkwk enggak ding. Mungkin karna penampakannya yang serba cantik dari tadi makanya dinamai  Teluk Bidadari.



          Karna ombak waktu itu lagi kenceng makanya gak dibolehin turun sama bapak guide. Sebenernya kalau boleh turun kalian bisa berenang-renang di bawah. Kalau dibuat foto-foto juga instagramable loh. Tapi di atas sini juga gak kalah apik kok. Ada batu karang berlubang, pas bagian bawahnya dihantam ombak, ombak itu akan naik meluncur ke atas lewat lubang tadi. Nah pas ombaknya menyembur dan terkena sinar matahari muncullah pelangi yang cantik diantara karang-karang tersebut. MashaAllah indahnya.. kalian harus sabar menunggu untuk bisa menikmati momen-momen kece seperti itu..



Ini waktu ombak akan meluncur dari bawah lubang karang disertai muncul pelangi


Ini waktu ombaknya siap meluncur 


Dan taraa lihat penampakan ombaknya bentuk apa hayo? hati :D bener-bener momen yang pas hahay
Seneng iya, bahagia iya, capek iya but it's an awesome trip! Capek? Laper? tenang di sepanjang area pantai tadi ada banyak warung tinggal pilih aja.

* Tips buat kalian *
- Kalau dari luar kota mending pagi sekalian berangkatnya biar gak kesiangan sampai sininya
- Jangan lupa bawa sandal cadangan kalau bisa sih sandal gunung mengingat trek yang harus dilalui jauh dan keluar masuk hutan
- Pastikan ban motor kalian gak tipis ya karna jalannya berbatu
- Di area Pantai Mbehi gak ada toilet ataupun warung lagi. Jadi kalau mau ganti pakaian di toilet area pantai depan aja. Dan kalau mau bawa makanan buat ke Mbehi plis sampahnya dikondisikan
- Untuk barang-barang yang sekiranya memberatkan bisa ditinggal di jok motor atau mobil aja karna harus jalan kaki jauh
- Satu lagi yang penting, jangan lupa bawa kamera atau hp. Sayang banget kalau ketinggalan..

Okey sekian seru-seruan ke Mbehi. Sampai jumpa di next trip.

Terimakasih sudah mau baca, semoga bermanfaat yak..



Komentar

Baca Juga