Gagal Camping di Pantai Cantik Sendiki Malang


     Buat sebagian orang, liburan mungkin cukup sehari saja. Walau hari liburnya dobel, cukup mengunjungi satu atau dua tempat kemudian pulang untuk beristirahat sebelum kembali menjalankan aktivitas keesokan harinya. Tapi buat kita dan kalian yang doyan melancong pasti sayang yah kalau liburan tidak dimanfaatkan dengan maksimal.
     Ini cerita kita waktu dapet libur dobel tanggal merah. Kali ini jauh-jauh hari sudah kita rencanakan. Berangkatnya pun rombongan berbanyak ada 12 orang cowok cewek. Okelah keamanan sudah terjamin. Tujuan kita kali ini mau camping di Pantai Sendiki Malang. Rencananya sih berangkat hari rabu malem sekitar jam 7 jadi perjalanan kesana kan kurang lebih 4jam (secara kan malem jadi bis gaspol) mendirikan tenda, istirahat dan besoknya menyambut sunrise di pantaaii.. iyaa seperti itulah ekspektasinya. Eh mau dikata apa pada ngaret semua jam 12 malem baru kita berangkat dari meeting point. Yaa sudahlah dinikmati saja. Udah tiga jam jalan kita (masih) sampai di daerah Lawang. Karena laper ya kita cari makan, untung aja ada depot soto yang masih atau udah buka jam segini.
     Setelah perut terisi lanjutlah kita jalan. Perut kenyang eh mata ngantuk, lagu lama. Kita kan motoran yaa ala ala touring gitu. Berbaris motor 6 biji jalan santai banget, mungkin para sopir juga ngantuk kali ya. Karena Pantai Sendiki letaknya berada disisi timur Pantai Sendang Biru maka kita lewat jalur Turen agar lebih cepat. Perjalanan dari Malang kota ke pantai sebenarnya memakan waktu -/+ 2jam. Karena ini malam hari minim penerangan dan harus melewati hutan naik turun bukit jadi pelan-pelan aja asal selamat. Sepanjang perjalanan kanan kiri depan belakang gelap hanya sinar lampu rumah penduduk yang kelihatan. Sepanjang jalan itu juga aku berhalusinasi seperti melihat orang entah berdiri atau duduk di depan rumah mereka. Ternyata setelah aku amati lagi cuma pot bunga, pohon, kalau enggak sapu. Hufh efek ngantuk berat.
     Dan inilah dia jauh dari ekspektasi kita sampai di lokasi jam 7 pagi coy.. matahari udah menggelar sinarnya. Sampai di desa Tambakrejo, Sumbermanjing, Malang akan ada gapura dan petunjuk arah ke pantai Sendiki. Kalau lurus ke Sendang Biru, kita belok kiri. Jalannya tidak cukup rumit. Sebelum sampai di area kita harus melewati persawahan dulu sekitar 1 km. Tau kan jalanan sawah seperti apa? Syukurlah semalem gak hujan jadi gak becek. Disini kalau abis ujan tanahnya becek, air menggenang sepanjang jalan sawah. Harus hati-hati kalau berkendara, bisa-bisa kepeleset rodanya atau enggak kerendam lumpur pas digas lumpurnya nyiprat ke baju huhuhu (aku pernah T.T)
     Here we go. Pantai Sendiki. Biaya masuk ke pantai ini masih sama dengan pantai lainnya di Malang cukup 5rb rupiah belum parkirnya. Yang kita cari pertama adalah kamar mandi. Cuci kaki cuci muka ganti pakaian lalu tidur, tiduran di pantai maksutnya.. Di area Pantai Sendiki ini memang disediakan lahan untuk mendirikan tenda, tenda bisa menyewa di tempat dengan harga 30 ribu atau kalau bawa tenda sendiri boleh tapi dikenakan retribusi 20ribu. Yang mau merasakan sensasi menginap di rumah pohon pinggir pantai boleh ajaa cukup merogoh kocek 150ribu per kamarnya. Atau yang mau murah meriah bawa aja hammock diiket dipohon gak kalah santainya kok.

Beautiful Sendiki

     Pantai Sendiki ini memiliki pasir putih yang lembut. Deburan ombak yang kencang. Tetap waspada ya kalau mau berenang atau sekedar foto-foto dipinggir pantai. Soalnya pengalaman nih. Temenku yang kemarin di pantai Blitar kehilangan sendal, kali ini dia kehilangan handphone. Aduh itu baru sebulan beli pula. Jadi ceritanya kita lagi asik main-main sama ombak plus foto-foto kan.. Aku sama sepupuku, Putri yang difotoin. Temenku, Asnawati pegang hp dua yang satu buat motret yang punya dia ditaruh dipundaknya posisi dipasang tongsis. Tiba-tiba ombak dateng menyapu seluruh bibir pantai aku sama si Putri lari ke arah dia (Asnawati) karna dia posisi jongkok pas kena ombak jadi oleng jatuh deh hp sama tongsis keseret ombak ke laut. Yaah dia syok banget. Alhamdulillah yang keseret cuman hape bukan orang yakan? Yasudah ikhlaskan hape ya dijadiin pengalaman ajah coy hehehe lanjuut kita jalan sampai ke sisi ujung paling kanan dari pantai. 

ombaknyaa

main ayunan
     Sudah capek sudah pegel sudah ngantuk, gelar tikar di area camp tiduran sambil menikmati semilir angin duuh syahdunya.. cukup dirasa puas kita berencana pindah lokasi tapi masih bingung mau kemana googling dulu deh sambil ngisi perut.

ini kita tapi tak lengkap, aku yg mana yaa



 LANJUUT...




  Udah siang bolong nih sayang kalau balik masak segitu aja hehe akhirnya kita sepakat cari pantai lagi. Awalnya kita ngincer Pantai Telok yang berlokasi diantara Pantai Bajulmati dan Pantai Batu Bengkung. Setelah kita bolak balik cari jalan menuju pantai itu kok gak ketemu juga. Sepertinya ada di balik bukit tapi jalan menuju bukitnya itu lewat mana? (mungkin ada yang tau minta infonya dong). Karna tak kunjung dapat kita lurus aja masuk ke Batu Bengkung. Disini pantainya juga bagus banget kok. Dinamain Batu bengkung karena jajaran batu karang besar yang berbaris menghubungkan dua bukit besar dan bentuknya pun melengkung. Sekaligus pemisah antara lautan dan laguna yang biasa digunakan pengunjung berendam atau berenang-renang.

setelah editing lumayan kliatan cerah dikit huh
        Karna kita ga bisa diem aja yaa kita bertiga aku, asna sama putri nyoba buat naik bukit yang berdiri tepat ditepi pantai itu. Harusnya kan lewat jalan setapak sebelah kanan kitanya malah mau lewat jalan sebelah kiri mendaki karang. Agak serem sih karangnya tajem kalo salah injak, ditambah deburan ombak besar banget yang nabrak karang itu. Selangkah dua langkah kita naik, eh bapak bapak penjaga pantai teriak "Ayo turun, turun jangan lewat situ kalau mau naik lewat sebelah sana aja dek" (jalan setapak sebelah kanan) Haiyaa baru jangkahin kaki udah ada peringatan suruh turun. Okelah pak kita turun nurut ajalah lewat sebelah sana. Tanahnya miring amat -/+ 45 derajat takut kalo merosot aja waktu papasan sama orang. Ini pasti bakalan susah turunnya udah setapak dibawah karangnya gede-gede pula. Alhamdulillah si bapak-bapak tadi melarang kita untuk menaiki karang. Kalian tau? beberapa hari setelah itu kita dapat kabar kalau ada pemuda yang jatuh dari atas bukit di pantai ini mungkin kaget karna ombaknya besar trus kepeleset atau apa masih kurang jelas, dan nyawanya melayang. (innalilahi, astagfirullah,naudzubillah). Sekali lagi tetep hati-hati ya sob..

suasana mendung dari atas bukit

    Lihat pemandangan yang disuguhkan dari atas sungguh memukau. Sejauh mata memandang yang ada lautan lepas dan gugusan bukit-bukit berjajar yang ditengahnya membentuk layaknya privat island. MashaAllah cantiknya...
Jam sudah menunjukkan pukul 3 sore lebih. Saatnya  balik. Kita berpisah di jalan karna mereka pulang ke Surabaya dan aku sama mbak asna mau lanjut ke air terjun besok pagi sama temanku yang lainnya. Air terjun yang sungguh eksotis yang tersembunyi dibalik gunung di daerah Malang. Mau tau air terjun apa? Simak lanjutannya dong :))

Tips ya guys..
* Kalau mau perjalanan sesuai ekspektasi ya konsisten jangan ngaret
* Kalau mau berfoto di sekitar pantai hati-hati dengan ombaknya. Lari aja kalau ombak besar datang dan      pegang erat hp atau kamera yang kalian pegang biar gak jatuh ataupun keseret ombak.
* Bawa sandal yaa biar nyaman kalau kejebak lumpur
* Bawa pakaian ganti juga siapa tau bajumu kena sembur lumpur atau basah abis mainan sama ombak


Salam traveling dan terimakasii....

Komentar

Baca Juga